JAKARTA -- Setelah
mendeklarasikan tanggal 8 Mei sebagai Hari Terumbu Karang Nasional (Coral Day),
sejumlah organisasi lingkungan mengadakan acara puncak peringatan Coral Day di
Pulau Pramuka pada 11-12 Mei 2012.
Sejumlah acara yang akan dilaksanakan pada peringatan tersebut di antaranya gerakan bersih pantai dan bawah laut, transplantasi karang untuk pembuatan Jakarta Coral Garden, edukasi mengenai terumbu karang untuk anak-anak, festival layang-layang, pemutaran film, dan berbagai kegiatan lainnya.
Seratusan peserta yang berasal dari berbagai kelompok organisasi lingkungan mengikuti acara tersebut. Seorang peserta asal Kota Semarang Cesa (21) mengatakan, dirinya baru kali ini mengikuti acara Coral Day. Ia merasa kegiatan tersebut merupakan gerakan upaya perbaikan terumbu karang Indonesia. "Kami juga melakukan kegiatan bawah laut, di antaranya adalah memperbaiki taman bawah laut di Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah," ujarnya.
Koordinator acara Coral Day Ery Damayanti mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiasi dari berbagai kelompok lingkungan. "Coral Day juga merupakan wadah yang mengumpulkan berbagai kelompok lingkungan untuk melakukan gerakan perbaikan terumbu karang," ujar Ery.
Gerakan publik yang dimulai dua tahun lalu ini diinisiasi oleh beberapa organisasi, yaitu Telapak, KEHATI, Terangi, GEF-SGP, RMI, dan banyak lagi lembaga di berbagai wilayah di Indonesia karena keprihatinan tentang terus menurunnya jumlah dan kualitas terumbu karang di Indonesia.
Tahun ini merupakan perayaan yang ke tiga, setelah tahun pertama dipusatkan di Bali dan tahun kedua dipusatkan di Belitung. Puncak perayaan Coral Day tahun ini di Kepulauan Seribu akan mengambil tema 'Pengelolaan sampah secara lokal dan terpadu dalam upaya menyelamatkan Kepulauan Seribu.' Dipilihnya Kepulauan Seribu sebagai tempat puncak perayaan Coral Day adalah karena Kepulauan Seribu merupakan wilayah kepulauan terdekat dengan ibukota negara. Persoalan sampah buangan dari muara sungai di Jakarta menuju Kepulauan Seribu sulit diatasi. "Dengan diselenggarakannya Coral Day di Pulau Pramuka kami berharap agar ada keseriusan dalam pengelolaan sampah oleh masyarakat secara mandiri," ujar Ery.
Sejumlah acara yang akan dilaksanakan pada peringatan tersebut di antaranya gerakan bersih pantai dan bawah laut, transplantasi karang untuk pembuatan Jakarta Coral Garden, edukasi mengenai terumbu karang untuk anak-anak, festival layang-layang, pemutaran film, dan berbagai kegiatan lainnya.
Seratusan peserta yang berasal dari berbagai kelompok organisasi lingkungan mengikuti acara tersebut. Seorang peserta asal Kota Semarang Cesa (21) mengatakan, dirinya baru kali ini mengikuti acara Coral Day. Ia merasa kegiatan tersebut merupakan gerakan upaya perbaikan terumbu karang Indonesia. "Kami juga melakukan kegiatan bawah laut, di antaranya adalah memperbaiki taman bawah laut di Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah," ujarnya.
Koordinator acara Coral Day Ery Damayanti mengatakan, kegiatan ini merupakan inisiasi dari berbagai kelompok lingkungan. "Coral Day juga merupakan wadah yang mengumpulkan berbagai kelompok lingkungan untuk melakukan gerakan perbaikan terumbu karang," ujar Ery.
Gerakan publik yang dimulai dua tahun lalu ini diinisiasi oleh beberapa organisasi, yaitu Telapak, KEHATI, Terangi, GEF-SGP, RMI, dan banyak lagi lembaga di berbagai wilayah di Indonesia karena keprihatinan tentang terus menurunnya jumlah dan kualitas terumbu karang di Indonesia.
Tahun ini merupakan perayaan yang ke tiga, setelah tahun pertama dipusatkan di Bali dan tahun kedua dipusatkan di Belitung. Puncak perayaan Coral Day tahun ini di Kepulauan Seribu akan mengambil tema 'Pengelolaan sampah secara lokal dan terpadu dalam upaya menyelamatkan Kepulauan Seribu.' Dipilihnya Kepulauan Seribu sebagai tempat puncak perayaan Coral Day adalah karena Kepulauan Seribu merupakan wilayah kepulauan terdekat dengan ibukota negara. Persoalan sampah buangan dari muara sungai di Jakarta menuju Kepulauan Seribu sulit diatasi. "Dengan diselenggarakannya Coral Day di Pulau Pramuka kami berharap agar ada keseriusan dalam pengelolaan sampah oleh masyarakat secara mandiri," ujar Ery.